MODULASI DAN DEMODULASI
BAB
I
PENDAHULUAN
Jika
ingin mentransmisikan sinyal suara atau sinyal data misalnya, sering kali
terjadi bahwa spektrum frekuensinya tidak sesuai dengan medium yang digunakan
untuk mentransmisikan. Frekuensi medium transmisi dirancang pada frekuensi
tinggi sedangkan sinyal informasi mempunyai frekuensi yang lebih rendah
misalnya bunyi yaitu 30-20.000Hz. Oleh karena itu diperlukan “modulasi”
sehingga sinyal berfrekuensi lebih tinggi dapat digunakan untuk membawa sinyal
berfrekuensi lebih rendah.
Modulasi
memiliki peranan yang sangat penting dalam transmisi data pada masa sekarang.
Dengan lahirnya transmisi data, perhatian dicurahkan pada modulasi, tidak hanya
pada common carrier, tetapi juga oleh pabrik-pabrik komputer, peralatan
pengkopian kantor, instrumentasi dan terminal data. Modulasi adalah kunci
penggunaan sambungan komunikasi analog dunia, oleh karena itu pada bahasan kali
ini akan dijelaskan mengenai modulasi dan demodulasi
a. Rumusan
Masalah
-
Apa pengertian modulasi dan demodulasi?
-
Apa saja jenis-jenis modulasi dan
demodulasi?
b. Batasan
Masalah
-
Tipe-tipe modulasi berdasarkan jenis sinyal
-
Tipe-tipe modulasi berdasarkan identitas
gelombang
BAB
II
ISI
A.
PENGERTIAN
Modulasi adalah suatu proses
dimana parameter dari suatu gelombang
divariasikan secara proposional terhadap gelombang lain. Parameter yang
diubah tergantung pada besarnya modulasi
yang diberikan. Proses modulasi
membutuhkan dua buah sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi
dan sinyal pembawa (carrier) dimana
sinyal informasi tersebut ditumpangkan oleh
sinyal carrier.
Modulasi
merubah gelombang periodik sehingga
menjadikan suatu sinyal yang mampu membawa suatu informasi. Dengan proses
modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke
dalam suatu gelombang pembawa, biasanya
berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada
suatu gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga
parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi
(berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi. Sedangkan demodulasi adalah
proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali seperti aslinya dari suatu
gelombang pembawa (carrier wave) yang termodulasi oleh rangkaian. Jadi, sinyal
informasi dikeluarkan lagi dari frekuensi carrier menjadi sinyal aslinya.
Demodulasi adalah proses yang berlawanan
dengan modulasi
B. JENIS-JENIS MODULASI
B. JENIS-JENIS MODULASI
I.
Modulasi Analog
Modulasi analog adalah modulasi
dimana sinyal masukannya adalah sinyal analog. Modulasi analog adalah
komunikasi yang mentransmisikan sinyal-sinyal analog yaitu time signal yang
berada pada nilai kontinu pada interval waktu yang terdefinisikan. Dalam
modulasi analog, proses modulasi merupakan respon atas informasi sinyal
analog. Ada beberapa macam yaitu AM, FM, PM, QAM, SM, SSB.
1.
Amplitudo Modulation (AM)
Modulasi
Amplitudo (AM) adalah jenis modulasi dimana amplitudo sinyal carrier berubah
sesuai kelakuan dari amplitudo sinyal input. Adapun frekuensi dan fasa sinyal
carrier pada AM tidak berubah. Pada sistem ini banyak timbul gangguan-gangguan tidak stabil, sehinnga
outputnya juga terdistorsi. Bentuk keluaran ditentukan oleh sebuah
koefisien indeks modulasi. Bentuk gelombang dari modulasi AM
dapat dilihat pada gambar berikut :
2.
Frequency Modulation (FM)
Modulasi frekuensi (FM) adalah suatu modulasi dimana frekuensi
sinyal carrier berubah sesuai bentuk dari amplitudo sinyal input. Pada
modulasi jenis ini amplitudo sinyal carrier pada FM tidak berubah.
Gambar
2. Bentuk sinyal modulasi FM
3.
Phase Modulation (PM)
Phase Modulation (PM) adalah proses modulasi yang mengubah
fasa sinyal pembawa sesuai dengan sinyal pemodulasinya. Sehingga dalam modulasi
PM amplitudo dan frekuensi yang dimiliki sinyal pembawa tetap, tetapi fasa
sinyal pembawa berubah sesuai dengan informasi. Adapun bentuk gelombangnya akan
seperti pada gambar berikut
:
:
Gambar 3. Bentuk sinyal modulasi PM
II.
Modulasi Digital
Modulasi digital adalah teknik pengkodean sinyal dari sinyal analog
ke dalam sinyal digital (bit-bit pengkodean). Pada teknik ini, sinyal informasi digital yang
akan dikirimkan dipakai untuk mengubah frekuensi dari sinyal pembawa. Dalam
komunikasi digital, sinyal informasi dinyatakan dalam bentuk digital berupa
biner ”1” dan ”0”, sedangkan gelombang
pembawa berbentuk sinusoidal yang termodulasi disebut juga modulasi digital.
Adapun yang termasuk kedalam modulasi digital adalah sebagai berikut:
1.
Amplitude Shift Keying (ASK)
Modulasi
digital Amplitude Shift Keying (ASK) adalah pengiriman sinyal digital
berdasarkan pergeseran amplitudo. Sistem modulasi ini merupakan sistem modulasi
yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan dan sinyal
digital 0 sebagai suatu nilai tegangan yang bernilai 0 volt. Sehingga dapat
diketahui bahwa didalam sistem modulasi ASK, kemunculan frekuensi gelombang
pembawa tergantung pada ada tidaknya sinyal informasi digital. Adapun bentuk
dari sinyal modulasi digital Amplitude Shift Keying (ASK) adalah sebagai
berikut:
Gambar
4. Bentuk sinyal modulasi ASK
2.
Frequency Shift Keying (FSK)
Modulasi
digital Frequency Shift Keying (FSK) merupakan sejenis Frequency Modulation
(FM), dimana sinyal pemodulasinya (sinyal digital) menggeser outputnya antara
dua frekuensi yang telah ditentukan sebelumnya, yang biasa diistilahkan
frekuensi mark dan space. Modulasi digital dengan FSK juga menggeser frekuensi carrier menjadi beberapa
frekuensi yang berbeda didalam band-nya
sesuai dengan keadaan digit yang dilewatkannya. Jenis modulasi ini tidak
mengubah amplitudo dari signal carrier yang berubah hanya frekuensi. Teknik FSK
banyak digunakan untuk informasi pengiriman jarak jauh atau teletype. Standar
FSK untuk teletype sudah dikembangkan
selama bertahun-tahun, yaitu untuk frekuensi 1270 Hz merepresentasikan mark atau
1, dan 1070 Hz merepresentasikan space atau 0. Adapun bentuk dari sinyal
modulasi digital Frequency Shift Keying (FSK) adalah sebagai berikut:
Gambar 5. Bentuk
sinyal modulasi FSK
3.
Phase Shift Keying (PSK)
Modulasi
digital Phase Shift Keying (PSK) merupakan modulasi yang menyatakan pengiriman
sinyal digital berdasarkan pergeseran fasa. Biner 0 diwakilkan dengan mengirim
suatu sinyal dengan fasa yang sama terhadap sinyal yang dikirim sebelumnya dan
biner 1 diwakilkan dengan mengirim suatu sinyal dengan fasa berlawanan dengan
sinyal dengan sinyal yang dikirim sebelumnya.
Dalam
proses modulasi ini, fasa dari frekuensi gelombang pembawa berubahubah sesuai
dengan perubahan status sinyal informasi digital. Adapun bentuk dari sinyal
modulasi digital Phase Shift Keying (PSK) adalah sebagai berikut:
Gambar 6. Bentuk
sinyal modulasi FSK
Namun untuk cara kerja
sistem dari perancangan alat lebih dititik beratkan pada modulasi digital
Frequency Shift Keying (FSK).
C.
JENIS-JENIS DEMODULASI
a.
Demodulasi Analog
Demodulasi
analog yaitu proses untuk memisahkan sinyal informasi dengan sinyal pembawa berupa
sinyal analog. Demodulasi analog terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya :
1.
Demodulasi AM
Demodulasi
AM merupakan proses pemulihan sinyal pemodulasi dari sinyal termodulasi. Ada
beberapa teknik demodulasi amplitudo, di antaranya dengan menggunakan detektor
selubung modulator dan dengan detector sinkron.
2.
Demodulasi FM
Suatu
demodulator frekuensi mendeteksi sinyal informasi dari sinyal FM dengan operasi
yang berlawanan dengan cara kerja modulator FM. Demodulasi sinyal FM memerlukan
sebuah sistem yang akan menghasilkan output yang proporsional terhadap deviasi
frekuensi sesaat dari inputnya.
Berikut adalah blok demodulasi FM :
b.
Demodulasi Digital
Demodulasi digital adalah proses untuk mendapatkan sinyal informasi kembali dari
sinyal termodulasi pada gelombang pembawa (carrier) yang berupa sinyal
digital. Demodulasi digital dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Demodulasi
ASK
Demodulasi
ASK dapat direalisasikan dengan menggunakan detektor selubung sederhana, baik
untuk sinyal ASK maupun sinyal OOK. Hasil demodulasi tersebut akan diteruskan
menuju decision circuit/ voltage comparator untuk diregenerasi.
Gambar 8. Diagram blok demodulasi
ASK
2. Demodulasi
FSK
Gambar 9. Diagram blok
demodulasi FSK
Adapun cara
kerja demodulator FSK yaitu:
•
Sinyal FSK masuk ke suatu
diskriminator.
•
Sinyal keluaran diskriminator
merupakan sinyal FM-AM
•
Karena amplitudo sinyal FSK
sudah berubah sesuai pola data,maka dapat digunakan detektor selubung dan LPF
untuk merecovery sinyal data yang dibawa sinyal FSK, tapi output dari LPF ini
masih merupakan sinyal analog.
•
Akhirnya terjadilah proses
regenerasi yaitu untuk mengembalikan pola data ke bentuk sinyal diskrit.
BAB
III
PENUTUP
Modulasi
adalah pencampuran sinyal informasi dengan sinyal pembawa (carrier). Metode
pencampuran ini memanfaatkan identitas gelombang seperti frekuensi, fasa, dan
amplitudo, sehingga dihasilkan sinyal dengan identitas tertentu yang nantinya
dapat diuraikan kembali menjadi sinyal informasi atau desebut dengan proses
demodulasi. Modulasi maupun demodulasi dapat menggunakan sinyal analog maupun
digital.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Agung.Macam-macam Modulasi Analog dan Digital.
http://agung-cybernet.blogspot.co.id.
Diakses 9 Oktober 2016 pukul 14.00 WIB
Alaydrus,
Mudris.2007.Sistem Komunikasi.Teknik
Elektro.UMB
EmoticonEmoticon